Sejak tahun 2006, saia aktif di Lembaga Pers Mahasiswa PROFESI. Salah satu organisasi semi-independen (independen dalam hal semua hal, kecuali financial issue, yang sebagian besar masih mengandalkan dari dana kemahasiswaan), yang fokus utamanya adalah jurnalistik kampus serta masyarakat pada umumnya.
Bergabung mulai dari proses magang (+/- 8 bulan), trus masuk jadi pengurus selama dua periode terakhir. Kepengurusan pertama aku dipercaya menjadi Wakil Bendahara Umum. Lalu kepengurusan sekarang (kedua,
bagiku), aku mengambil alih posisi si PeDe (bakhen!) sebagai Editor in Chief alias Pemimpin Redaksi.
Tugas Pemred ? Jelas, semua hal-hal yang berkaitan dengan apapun yang menjadi media terbitan PROFESI, adalah tanggung jawab saya. PROFESI punya beragam media terbitan / produk seperti :
- Gelegar ; berisi liputan selama Ospek Universitas dan Fakultas, terbit 4x sesuai dengan jumlah hari Ospek. Peliputan, Pengeditan, serta Cetak, each single day of the initiation-day
- Suplemen ; berisi dinamika seputar kampus
- GonjangGanjing ; berisi mengenai kasus seputar kampus, satu tema dengan peliputan mendalam
- Majalah PROFESI ; cakupan nya luas, tentang Teknologi + Social Interest masyarakat
- Lensa ; fokus ke permasalahan sosial
- Antologi Puisi ; berisi puisi-puisi ciamik
- NewsLetter ; sebagai media pelatihan jurnalistik bagi teman-teman magang
Untungnya, ada teman-teman di Bidang Redaksi dan pengurus lainnya yang saya yakin akan berdedikasi tinggi terhadap PROFESI. Ada sekitar 30-an orang yang juga aktif di PROFESI. Jumlah 30-an aku rasa sudah lebih dari cukup untuk ukuran Lembaga Pers setingkat Fakultas. Lembaga yang terlalu ‘gemuk’, akan menyulitkan dalam koordinasi.
Intro ke masalah,
Seminggu yang lalu (selama beberapa hari, sesuai penjadwalan), kami mengadakan Rapat Kerja LPM PROFESI 2008-2009. Isinya, membahas program kerja apa saja dari tiap-tiap bidang yang akan dijalankan selama kepengurusan sekarang. Yang mau ku bahas di sini adalah tentang salah satu Program Kerja Bidang Redaksi, poin tambahan : Bank Tulisan.
Penjelasan dulu ya, Bank Tulisan itu semacam wadah untuk menampung tulisan-tulisan karya pengurus yang salah satu tujuannya adalah untuk menutupi -jika ada- empty space di produk-produk yang akan diterbitan.
Periode kemarin, Bank Tulisan tidak berjalan dengan baik, cuma anget-anget-tai-ayam. Makanya sebelum Rapat Kerja, kami (Redaksi,-red) akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kembali Bank Tulisan sebagai Program Kerja periode sekarang dengan berbagai pertimbangan.
Bret, bret, bret, Bank Tulisan ini menjadi permasalahan pas Rapat Kerja. Sebagian pengurus menginginkan Bank Tulisan tetep masuk, dan menjadi kewajiban / keharusan / disertai sanksi bagi yang tidak menjalankan. Dari kami (Redaksi,-red) dan didukung sebagian pengurus lainnya menolak jika Bank Tulisan menjadi kewajiban. Diskusi panjang lebarrrrrr….. akhirnya Bank Tulisan lolos jadi ProKer, plus disertai ‘kewajiban’ dalam penjelasannya.
Aku sih okay-okay aja sebenernya. Jadi Proker. Plus wajib. Gak papa gitu. Terserah -mayoritas (hanya selisih dikit)- forum, kalo emang memutuskan itu jadi kewajiban. Karena ujung-ujungnya toh mereka juga yang harus menepati janji pilihan mereka sendiri.
Tapi kalo aku boleh mengeluarkan isi hati, ini jawabanku :
Read the rest of this entry ?