About Savant

Savant People.
Begitu mereka biasa disebut.

Menurutku mereka ini adalah pribadi yang kontroversial. Bukan karena keberadaannya, tapi karena kemampuan yang mereka punya.

Savant People adalah orang-orang yang meskipun mengalami ‘ketidaksempurnaan’ mental, namun mempunyai remarkable talents, alias bakat yang mengagumkan a.k.a mencengangkan a.k.a gila-lo-keren-banget. Secara medis, kejadian ini disebut sebagai Savant Syndrome. Sebuah teori mengatakan ODS (Orang Dengan Savant,- saingan sama ODHA, kekeke) adalah orang yang lebih dahsyat otak kanan nya daripada otak kirinya, yang mana berbanding terbalik dengan kita -orang kebanyakan-. Disaat otak kiri kita ‘menguasai’ otak kanan kita, yang terjadi pada ODS adalah kebalikannya.

Hasilnya? Jelas, apa2 yg dikontrol oleh otak kanan ODS : kepekaan, rasa, seni, dll yang kata orang lebih  ‘abstraktif’, sangat menonjol dalam kehidupan mereka. Di sisi lain, ODS mempunyai masalah dalam berbicara, berfikir sistematis, intelektualitas, dll yang dikendalikan oleh otak kiri, sehingga mempunyai kecenderungan appearance seperti orang autis. Savant bisa jadi merupakan bawaan lahir, atau baru muncul di saat anak-anak maupun dewasa. Cedera otak yang mengakibatkan berkurangnya kinerja otak kiri juga dapat memunculkan potensi savant seseorang ke permukaan.

Secara umum, ada beberapa kategori ‘bakat’ yang dimiliki ODS :

• Memorisasi –> ini yang paling umum, ODS dapat mengingat / menghafal data-data yang kompleks dan supergede, seperti : buku telfon atau statistik populasi secara cepat dan tepat.
• Pengkalkulasian –> bukan, ini bukan hasil kursus sempoa. Menghitung cepat-tepat sampe sembilan digit ke atas, bisa ga lo ?
• Calender-guy –> bisa menyebutkan dengan cepat-tepat sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu. Tahun, bulan, hari, nama lengkap, urutan kejadian, dll. Kalo kita nyebutin suatu tanggal tertentu, mereka juga bisa langsung tau tanggal itu jatuh di hari apa. Weeewwww…. pake itung2an weton gitu kali ya…
• Musikal –> ODS punya kesempurnaan dalam menangkap pitch (pitch control, ala AFI) dan memainkan suatu musik secara penuh dan baik walaupun baru dengerin sekali.
• Artistik –> ini aku liat di tv, kemampuan ODS dalam membuat sketsa itu mantab sekaleee… Jelas, lengkap, dan detail-detailnya diperhatiin dengan sangat rapi. Keren! Ni video nya :
• Linguistik –> ini termasuk yang jarang dijumpai. ODS jenis ini mampu berbicara multiple languages, padahal mereka ga pernah mempelajari serius bahasa tersebut. Bukan cuma lima ato enam bahasa, tapi bisa sampe dua puluh ! (enak tuh, keliling dunia bisa langsung connect anywhere)

Seperti yang tadi udah aku bilang, otak kanan pada ODS lebih ‘berkuasa’ daripada otak kiri. Nah ada kasus pada seorang bocah bernama Nadia.

Pas kecil, sekitar umur 6 tahunan, dia mendemonstrasikan kemampuan artistik yang luar biasa. Aku liat sendiri -masih di tipi- lukisan kuda yang dia buat. Bener-bener masterpiece. Itu gambarnya ampe dipajang di salah satu ruangan seorang professor yang emang meneliti tentang savant syndrome. Tapi, setelah dia masuk bangku sekolah, yang kita tau sendiri pelajaran di sekolah lebih menitikberatkan pada pemicuan otak kiri, lama-kelamaan kemampuan yang dia punya itu ilang. Iyah, ilang gituh, dia nya udah ga jago gambar lagi. Duh, lebih baik yang mana juga aku sebenernya agak-agak bingung si…

ODS tidak dapat menjelaskan dengan pasti apa dan bagaimana mereka melakukan kemampuan hebatnya itu. “Cuma terjadi gitu aja”, mungkin yang paling banyak keluar dari mulut ODS kalo dikasi pertanyaan bagaimana nya itu tadi.

Pengecualian pada Daniel Tammet, ODS jurusan Kalkulasi. Dia bisa menjelaskan apa yang terjadi di otaknya saat dia melakukan pengkalkulasian. Ini dikutip langsung tanpa editan dan translasi :

When I multiply numbers together, I see two shapes. The image starts to change and evolve, and a third shape emerges. That’s the answer. It’s mental imagery. It’s like maths without having to think

Hadaw, simpel nan aneh, kan??

Rain Man, film Hollywood peraih Academy Award tahun 1988 yang dibintangi oleh Dustin Hoffman dan Tom Cruise (saya, ini!), mengangkat kisah nyata tentang ODS bernama Kim Peek . Film ini juga yang dinilai sebagai yang mempopulerkan Savant Syndrome ke khalayak ramai.

Kenapa menurut aku penting untuk membahas ODS?
Karena inilah bukti bahwa kita tidak boleh menyepelekan, meremehkan, bahkan mendiskriminasikan orang-orang dengan ‘ketidaksempurnaan’ tertentu. Karena mereka pasti mempunyai ‘kesempurnaan’ yang tidak kita miliki.